Selasa, 15 Januari 2008

kereta gantung Pulau Kumala

Pulau Kumala Diserbu, Kereta Gantung Diminati


Wahana kereta gantung yang sangat diminati pelancong untuk menuju Pulau Kumala

Photo: Agri


Antrian panjang warga yang ingin menggunakan kereta gantung
Photo: Agri


KutaiKartanegara.com 19/11/04 08:58 WITA
Kendati belum rampung 100%, pusat rekreasi dan wisata andalan kota Tenggarong yakni Pulau Kumala telah menjadi daya tarik bagi para pelancong lokal untuk berkunjung ke pulau seluas 86 hektare ditengah sungai Mahakam tersebut.

Terutama pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu maupun hari libur nasional, ribuan warga asal
kota Samarinda, Balikpapan, Bontang hingga daerah-daerah lainnya berbondong-bondong menyerbu Pulau Kumala yang dapat diakses dengan menggunakan perahu ketinting maupun cable car atau kereta gantung.

Dan wahana kereta gantung tampaknya menjadi salah satu akses ke Pulau Kumala yang cukup banyak menarik minat masyarakat. Ratusan pelancong rela membeli tiket kereta gantung yang dipatok sebesar Rp 7.500 bagi orang dewasa atau Rp 5.000 bagi anak-anak ini kemudian antri menunggu giliran untuk menggunakan 8 kabin yang ada.

Untuk menyeberangi Pulau Kumala dengan menggunakan kereta gantung memang memiliki keasyikan tersendiri, para pelancong dapat menikmati keindahan kota Tenggarong dan Pulau Kumala yang terletak ditengah sungai Mahakam dari ketinggian. Itulah sebabnya fasilitas kereta gantung begitu diminati para pelancong yang ingin berekreasi di Pulau Kumala.


Bupati Kukar H Syaukani HR (kanan) saat berdialog dengan para pengunjung Pulau Kumala di wahana kereta gantung
Photo: Agri


H Syaukani HR ketika mencoba sebuah kabin VIP yang baru dipasang beberapa waktu lalu
Photo: Agri


Antusiasme masyarakat untuk menggunakan kereta gantung ini disaksikan sendiri oleh Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Drs H Syaukani HR MM saat hendak mencoba kabin VIP yang baru dipasang pada wahana kereta gantung di Tenggarong Seberang, Rabu (17/11) lalu.

Saat menanti kabin VIP disiapkan, Syaukani menghampiri beberapa pelancong yang sedang antri dan kemudian menyalami mereka. Ketika ditanya Syaukani darimana asal mereka, para wisatawan lokal ini mengaku berasal dari kota Samarinda dan Jakarta.

Usai mencoba kabin VIP tersebut, kepada wartawan Bupati Kukar Syaukani mengatakan bahwa kabin-kabin pada kereta gantung tidak akan ditambah lagi agar tidak menambah beban maskimal pada kabel yang membentang diatas sungai Mahakam tersebut.

Bangun Jembatan Gantung
Untuk mengantisipasi ledakan kunjungan di masa mendatang jika Pulau Kumala telah rampung dikerjakan, sebuah jembatan gantung akan dibangun untuk menghubungkan daratan kota Tenggarong dengan Pulau Kumala sehingga akses menuju pulau tersebut dapat dilakukan dengan berjalan kaki.

Menurut Syaukani, jembatan gantung dengan desain futuristik tersebut akan mulai dikerjakan pada tahun 2005 dan diharapkan rampung pada tahun 2006. "Jadi bagi mereka yang takut melewati sungai karena tidak bisa berenang, dapat menggunakan jembatan ini untuk menuju Pulau Kumala," demikian kata Syaukani. (win)





Tidak ada komentar: